SAAT MELIHAT KEINDAHAN

SAAT MELIHAT KEINDAHAN

Oleh: H. Imam Khoiri, S.Ag., M.E (Direktur Litbang LPI Salsabila Yayasan SPA Indonesia)

Suatu saat saya pergi ke tempat saudara di Blora. Daerah ini terkenal sebagai penghasil kayu jati. Cuacanya panas. Barangkali itu yang menjadikan setiap batang jati yang tumbuh di daerah ini benar-benar teruji kualitasnya. Keras dan kuat, dengan kadar air yang rendah.

Saat di rumah saudara, saya melihat meja dan kursi kayu jati yang keren. Warnanya coklat tua. Terlihat elegan, kuat, kokoh dan tentu saja indah karena serat-seratnya yang khas. Tampak meja kursi itu dibuat dari kayu jati yang benar-benar tua. Saya takjub. Tergerak hati ini untuk bertanya. “Siapa yang membuat meja kursi itu?”. Mungkin saja itu dibuat oleh tukang-tukang sekitar. Saya tertarik bertanya dan mencari tahu. Apa yang saya alami ini, mungkin juga sering anda alami. Anda melihat sesuatu yang indah, lalu anda takjub. Setelah itu pastinya anda kepo. Ingin tahu lebih jauh.

Sesungguhnya, begitulah Allah mendesign seluruh ciptaannya di alam raya ini. Serba indah dan menakjubkan. Lihatlah gumpalan-gumpalan awan. Kadang menggunung. Kadang berserak-serak seperti sisik ikan. Kadang berarak bergulung-gulung. Bayangkan. Di dalam gumpalan awan, Allah tempatkan jutaan ton air. Berapa kira-kira bobotnya? Tapi dengan mudah, Allah perintahkan angin untuk memindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Lalu Allah menurunkan hujan di tempat yang dikehendaki. Hujan pun turun dengan butiran-butiran kecil, tidak dalam bentuk gumpalan-gumpalan besar.

Bagi anda yang suka tanaman bunga, anda akan takjub. Allah menciptakan begitu banyak jenis bunga. Menurut laporan Royal Botanic Gardens, Kew, Inggris, ada 369.000 spesies tanaman bunga. Masyallah. Bunga anggrek saja, ada 43.000 spesies di seluruh dunia. Di Indonesia tidak kurang ada 5.000 spesies. Meskipun anda mungkin punya satu atau dua jenis saja.

Ini baru dua jenis makhluk yang ada di darat. Belum lagi dengan yang ada di dalam lautan. Belum lagi makhluk yang ada di puncak gunung. Makhluk yang ada di dalam gunung dan perut bumi. Bahkan keajaiban-keajaiban yang ada di tubuh manusia sendiri. Berapa kali jantung anda berdetak dalam sehari? Rata-rata jantung berdenyut sebanyak 60-100 kali per menit. Jantung orang dewasa berdetak sekitar 100.000 kali setiap hari. Semua karunia Allah. Tanpa kita perintah. Apa yang terjadi jika ia berhenti sejenak saja? Berapa kali mereka berkedip dalam sehari. Ilmuwan menemukan bahwa orang normal bisa berkedip 15 – 20 kali dalam satu menit. Berarti manusia bisa berkedip sebanyak 1.200 kali per jam atau 28.800 kali sehari.

Dari bahan yang hina, Allah ciptakan manusia dengan ragam jenisnya. Warna kulit, jenis rambut, bentuk wajah, bentuk mata, bibir, hidung, semua dibuat dengan unik. Bahkan setiap jari manusia, menempel ukiran-ukiran pola spesifik yang disebut sidik jari. Hari ini orang bisa membuat alat scaning dengan membaca wajah dan sidik jari. Ternyata tidak ada manusia yang sama. Subhanallah.

Sungguh benar firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Kahfi ayat 7:
إنا جعلنا ما على الأرض زينة لها
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan”.

Semua ciptaan Allah didesain dengan indah. Menawan dan menakjubkan. Maka, saat melihat ciptaan-Nya, kita seharusnya takjub. Lalu kepo dan bertanya, siapa yang menciptakan ini semua? Saat itulah, pikiran dan hati kita menyadari kekuasaan Allah. Lalu mengatakan Rabbana ma khalaqta hadza bathila, subhanaka faqina ‘azab an-nar. Itulah seharusnya. Dengan cara inilah, manusia-manusia ulul albab selalu ingat Allah baik saat berdiri, duduk maupun berbaring. Intinya, dia ingat Allah dalam semua keadaan. Sebab, manusia hidup hanya ada tiga kemungkinan; antara berdiri, duduk atau berbaring.

Persoalannya, hanya sedikit manusia yang ingat Allah. Hanya sedikit manusia yang berdzikir dan bersyukur. Kenapa? Dia gagal menangkap keindahan ciptaan Allah. Al-Qur’an sendiri menyebutkan banyak kisah, permisalan dan tanda-tanda kekuasan-Nya di segala penjuru alam raya. Tapi hanya orang-orang yang berpikir yang mampu memahaminya. Semoga kita dijadikan manusia yang masih sempat merenungkan kekuasan-Nya di tengah kesibukan urusan dunia. Semoga kita dilindungi dari kebutaan batin, lalu gagal takjub, gagal kepo, gagal dzikir dan gagal syukur.

Sumber gambar: khazanahahlulbait.com

 

No Comments

Add your comment

× Kirim Pesan