WISUDA TAHFIDZ & RIHLAH RUMAH TAHFIDZ SALSABILA PUTRI

WISUDA TAHFIDZ & RIHLAH RUMAH TAHFIDZ SALSABILA PUTRI

Rumah Tahfidz Salsabila (RTS) Putri di bawah naungan SDIT Salsabila 2 Klaseman menggelar kegiatan Wisuda Tahfidz pada hari Jumat, 25 Maret 2022 di Omah Jawi Sejahtera yang terletak di Kaliurang. Acara Wisuda Tahfidz tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini pelaksanaannya digabungkan dengan kegiatan Rihlah di mana para santri diajak melakukan permainan/outbound pada hari berikutnya, yakni 26 Maret 2022.

Acara dimulai setelah Sholat Jumat. Hal yang sangat menarik pada tradisi kegiatan Wisuda Tahfidz di RTS adalah pelaksanaan acara banyak melibatkan oleh santri-santri, misalnya MC dan juga berbagai penampilan yang disajikan mereka.

Hampir semua momen yang diciptakan pada rangkaian acara Wisuda Tahfidz & Rihlah membuat hadirin terkesan. Tangis dan tawa berulang kali menyelimuti acara demi acara. Misalnya saat sambutan dari perwakilan santri, tanpa diduga ternyata sambutan yang disampaikan Mbak Rose Sheila mampu membawa hadirin terharu dan tersedu sampai acara sempat tersendat beberapa waktu namun justru membuat suasana makin khidmat.

Sebelum prosesi wisuda para santri harus melewati uji publik terlebih dahulu disaksikan seluruh hadirin. Mereka diuji oleh H. Mohamad Zaelani, M.A., selaku kepala SDIT Salsabila 2 Klaseman dan juga diuji oleh Ahmad Safi’i, M.Pd.I., sebagai pembina RTS. Setalah melawati uji publik mereka kemudian diwisuda.

Suasana Uji Publik

Pada saat momen wisuda, suasana haru sedu kembali menyelimuti. Terlebih saat pembacaan puisi yang diiringi penyematan mahkota kepada para walisantri & ustadz-ustadzah oleh para wisudawati. Motivasi yang disampaikan oleh bapak H. Mohamad Zaelani, M.A., juga menggugah semangat para santri dan juga walisantri. Pesan utama yang disampaikan beliau adalah “Al-Khoiru Khiirotullaah” yang bermakna bahwa yang terbaik adalah yang direncanakan Allah. “Semua yang terjadi hari ini adalah yang terbaik karena semuanya telah sesuai dengan rencana Allah”, kata beliau. Di akhir motivasinya, beliau juga memberi apresiasi yang tinggi kepada para walisantri yang begitu memuliakan guru & ustadz-ustadzahnya. “Saya sangat terharu dan hampir meneteskan air mata ketika disuguhi, dihormati dan diberi apresiasi sedemikian rupa dengan sepenuh hati oleh walisantri. Guru sebetulnya tidak ingin dihormati tetapi penghormatan yang bapak/ibu berikan kepada para guru atau ustadz-ustadzah pasti akan berbuah kepada anak-anak kita”, tegas beliau.

No Comments

Add your comment

× Kirim Pesan