WISUDA TAHFIDZ #2 SDIT SALSABILA 2 KLASEMAN
SDIT Salsabila memiliki visi terwujudnya generasi emas qur’ani Indonesia 2045 yang cakap, cendekia dan berakhlak mulia. Oleh sebab itu memiliki banyak program terkait dengan usaha untuk mewujudkan visi tersebut, di antaranya adalah program Tahsin-Tahfidz yang telah disusun sedemikian apik. Setiap tahun diadakan kegiatan wisuda tahsin dan telah berlangsung dengan baik dari tahun ke tahun. Hal itu menjadi pemicu semangat bagi para santri untuk bisa menjadi salah satu peserta pada acara wisuda tersebut, selain itu juga menjadi motivasi bagi ustadz-ustadzah dalam mengantarkan santri-santrinya megikuti wisuda.
Wisuda Tahfidz diadakan sebagai wujud dari rasa bahagia karena sudah lulus ujian tahfidz 1 juz. Wisuda Tahfidz hadir sebagai suatu wujud penghargaan dan pengantar agar siswa semakin semangat dalam menghafal Al-Quran sehingga pada akhirnya mereka menjadi seorang hafidz-hafidzah. Kegiatan ini juga merupakan program Songsong Ramadhan 1443 H sehingga dimeriahkan oleh tim rebana guru-guru SDIT Salsabila 2 Klaseman agar lebih semarak.
Bertepatan pada tanggal 1 April 2022 SDIT Salsabila 2 Klaseman menggelar Wisuda Tahfidz #2 sekaligus songsong Ramadhan 1443 H. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Masjid Raudhatun Na’im Klaseman Sinduharjo Ngaglik Sleman mulai pukul 07.30 – 10.00 WIB. Acara dimulai dengan kemeriahan Group Hadrah Guru SDIT Salsabila 2 Klaseman, dilanjut Kirab Wisuda sampai dengan prosesi wisuda kemudian diakhiri dengan penutup. Acara demi acara berlangsung khidmat. “Alhamdulillah kegiatan ini berlangsung dengan khidmat dari awal sampai akhir” Kata Ahmad Safi’i, M.Pd.I. selaku ketua panitia. Terdapat 55 peserta wisuda saat itu, dengan beragam capaiannya, mulai dari 1 juz hingga 4 juz.
Momen yang pasti tidak akan bisa dilupakan oleh santri dan walisantri pada acara wisuda tahfidz ini adalah acara sesi uji publik, di mana setiap peserta harus siap diuji oleh semua yang hadir guna mempertanggungjawabkan hafalannya. Salah satu pemandangan yang luar biasa dijumpai saat itu adalah ada seorang anak kelas 1 yang telah diwisuda dengan capaian 1 juz namun karena ia kondisinya sakit dan ia tetap bersemangat untuk mengikuti proses uji publik akhirnya panitia melakukan video call. Tidak hanya itu, anak tersebut juga memakai pakaian toga lengkap saat berbaring di rumah sakit. Saat itu kepala sekolah langsung melakukan uji publik pada anak tersebut, ayat demi ayat begitu lancar diucapkan olehnya. Membuat haru yang menyaksikannya. “Kami terharu atas semangat Mas Dzaki, dalam kondisi sakit ia tetap bersemangat, padahal ia masih sakit” Ucap H. Mohamad Zaelani, M.A., selaku kepala sekolah sekaligus yang menguji publik anak tersebut.
No Comments