MOS Kelas 5: Membiasakan Hal yang Sempat Terlupakan

MOS Kelas 5: Membiasakan Hal yang Sempat Terlupakan

Masa orientasi siswa kelas 5 dilaksanakan pada tanggal 12-14 Juli 2022. Anak anak yang naik kelas 5 mulai mengenalkan kembali pada lingkungan sekolah unit 1, pasalnya anak anak selama ini menempati di gedung unit 2. Setelah sekian lama, anak anak melalui masa sulit pandemi di mana gerak dan ruang siswa sangat dibatasi. Kini MOS kembali diadakan untuk memberikan pengalaman kembali pada siswa setelah 2 tahun mereka menjalani kebiasaan pembelajaran yang berbeda. Anak anak yang dulunya harus dibagi menjadi 2 kelompok sekarang mereka sudah bisa berkumpul bersama lagi dalam satu kelas.

Hari pertama MOS diisi dengan perkenalan siswa dengan guru, membuat yel-yel kelas, dan cerita keseruan liburan, serta mengenalkan adab-adab di sekolah. Keseruan membuat yel-yel kelas dibuktikan dengan kreatifitas dan kolaborasi antara guru dan siswa. Selain itu berbagi cerita tentang liburan, sungguh melatih daya ingat dan kemampuan berbicara tampil percaya diri.

Di sela-sela kegiatan, anak anak mulai menanamkan adab makan di kelas yang sudah lama mereka tidak biasakan. Mulai dari mengambil makan dan makan sambil duduk.

Suasana saat MOS Kelas 5 di kelas

MOS hari kedua diisi dengan pemantapan bacaan sholat, orientasi tahsin dan tahfidz, dan penjaringan bakat OOSN. Selepas sholat dhuha dan murojaah hafalan, siswa di kondisikan di lapangan untuk melakukan seleksi OOSN. Seleksi olahraga yang dilakukan diantaranya sepak bola, voli, bulu tangkis, tenis meja, dan masih banyak lagi. Semua siswa antusias dalam kegiatan ini. Mereka berkompetisi secara fair untuk menunjukkan kemampuan masing-masing. Mereka ingin sekali untuk lolos dan lanjut berkompetisi di tingkat kecamatan.

MOS hari ketiga di isi dengan membuat gambar cerita, membuat struktur organisasi dan kontrak belajar, penyampaian teknik leadership dan cerita tentang tokoh kelas. Tidak disangka anak-anak pun antusias dalam menjadi pemimpin di kelas. Selain itu, keseruan membuat gambar cerita nampak dari senyum ceria anak anak. Kebahagiaan juga dirasakan oleh guru-guru. “Hal semacam ini sebetulnya merupakan kebiasaan lama yang dulu pernah dilakukan, mungkin sempat terlupakan. Alhamdulillah saat ini sudah bisa dilakukan kembali” Kata Bu Anggi, guru kelas 5.

No Comments

Add your comment

× Kirim Pesan